25.12.11

Kerusakan dan Bahaya Syirik

(BAGIAN 22)
KERUSAKAN DAN BAHAYA SYIRIK
 
Perbuatan syirik menyebabkan kerusakan dan bahaya yang besar, baik dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat. Adapun kerusakan dan bahaya yang paling menonjol adalah:
  1. Syirik menghinakan eksistensi kemanusiaan:
    Syirik menghinakan kemuliaan manusia, menurunkan derajat dan martabatnya. Sebab Allah Subhanahu Wata’ala menjadikan umat manusia sebagai khalifah di muka bumi. Allah memuliakannya, mengajarkannya seluruh nama-nama, lalu menundukkan baginya apa yang ada di langit dan di bumi semuanya. Allah menjadikannya penguasa di jagad raya ini.

    Tetapi kemudian ia tidak mengetahui derajat dan martabat dirinya. Ia lalu menjadikan sebagian dari makhluk Allah sebagai tuhan dan sesembahan. Ia tunduk dan menghinakan diri padanya.

    Berbagai kehinaan tersebut, hingga hari ini amat banyak untuk bisa disaksikan. Ratusan juta orang di
    India menyembah sapi yang diciptakan Allah buat manusia, agar mereka menggunakan hewan itu untuk membantu meringankan pekerjaannya atau menyembelihnya untuk dimakan dagingnya.

    Sebagian umat Islam menginap dan tinggal di kuburan untuk meminta berbagai kebutuhan mereka. Padahal, orang-orang yang mati itu juga hamba Allah seperti mereka. Tidak bisa mendatangkan manfaat atau bahaya untuk mereka sendiri.

    Al-Husain bin Ali misalnya, ia tidak bisa menyelamatkan dirinya dari pembunuhan. Lalu bagaimana mungkin kemudian ia bisa menolak bahaya yang menimpa orang lain dan mendatangkan manfaat kepadanya?

    Orang-orang yang meninggal itu justru amat membutuhkan do'a dari orang-orang yang masih hidup. Kita mendo'akan mereka, tidak berdo'a dan memohon kepadanya, sebagai sesembahan selain Allah. Allah berfirman:

    "Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang. (Berhala-berhala) itu benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak mengetahui, bilakah pe-nyembah-penyembahnya akan dibangkitkan." (An-Nahl: 20-21)

    "Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (Al-Hajj: 31)
     
  2. Syirik adalah sarang khurafat dan kebatilan:
    Sebab orang yang mempercayai adanya sesuatu yang bisa memberi pengaruh selain Allah di alam ini, baik berupa bintang, jin, arwah atau hantu berarti menjadikan akalnya siap menerima segala macam khurafat (takhayul), serta mempercayai para dajjal (pendusta).

    Karena itu, dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan kemusyrikan, "barang dagangan" dukun, tukang nujum, ahli sihir dan semacamnya menjadi laku keras. Sebab mereka mendakwakan dirinya bisa mengetahui ilmu ghaib, yang sesungguhnya tak seorang pun mengetahuinya kecuali Allah. Di samping itu, dalam masyarakat semacam ini, mereka sudah tak mengindahkan lagi ikhtiar dan mencari sebab, serta meremehkan sunnah kauniyah (hukum alam).
     
  3. Syirik adalah kezhaliman yang sangat besar:
    Yaitu zhalim terhadap hakikat. Sebab hakikat yang paling agung adalah  "Tidak ada Tuhan (yang berhak di sembah) selain Allah", Tidak ada Rabb (pengatur) selain Allah, tidak ada Penguasa selainNya.

    Adapun orang-orang yang musyrik, mereka mengambil selain Allah sebagai Tuhan, serta mengambil selainNya sebagai penguasa. Syirik merupakan kezhaliman dan penganiayaan terhadap diri sendiri. Sebab seorang musyrik menjadikan dirinya sebagai hamba bagi makhluk sesamanya, bahkan mungkin lebih rendah dari dirinya. Padahal Allah menjadikannya sebagai makhluk yang merdeka.

    Syirik juga merupakan penganiayaan terhadap orang lain, sebab orang yang disekutukan dengan Allah telah ia aniaya, lantaran ia memberikan hak padanya, apa yang sebenarnya bukan miliknya.
     
  4. Syirik sumber dari segala ketakutan dan kecemasan:
    Orang yang akalnya menerima berbagai macam khurafat dan mempercayai kebatilan akan diliputi ketakutan dari berbagai arah. Sebab ia menyandarkan dirinya pada banyak tuhan. Padahal tuhan-tuhan itu lemah dan tak kuasa memberi manfaat atau menolak bahaya bagi dirinya.

    Karena itu, dalam sebuah masyarakat yang akrab dengan kemusyrikan, putus asa dan ketakutan tanpa sebab adalah sesuatu hal yang lumrah dan banyak terjadi. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
    "Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah Neraka, dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zhalim." (Ali Imran: 151)
     
  5. Syirik membuat orang malas melakukan pekerjaan yang bermanfaat:
    Sebab syirik mengajarkan kepada para pengikutnya untuk mengandalkan para perantara, sehingga mereka meninggalkan amal shalih. Sebaliknya mereka melakukan perbuatan dosa, dengan i'tiqad bahwa mereka akan memberinya syafa'at (pertolongan) di sisi Allah. Dan inilah yang merupakan kepercayaan orang-orang Arab jahiliyah sebelum kedatangan Islam. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman tentang mereka:
    "Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfa'atan, dan mereka berkata, 'Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah.'Katakanlah, 'Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahuiNya baik di langit dan tidak (pula) di bumi.' Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan (itu)." (Yunus: 18)

    Orang-orang Kristen yang melakukan berbagai macam kemungkaran juga mempercayai bahwa Al-Masih telah menghapus dosa-dosa mereka, ketika ia disalib. Demikian menurut anggapan mereka.

    Demikian pula sebagian umat Islam, mereka meninggalkan berbagai kewajiban, melakukan ragam perbuatan haram, tetapi mereka tetap mengandalkan syafa'at Rasul mereka agar dapat masuk Surga. Padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam kepada putrinya sendiri berkata:

    "Wahai Fatimah binti Muhammad, mintalah dari hartaku seke-hendakmu, (tetapi) aku tidak bermanfaat sedikitpun bagimu di sisi Allah." (HR. Al-Bukhari)
     
  6. Syirik menyebabkan abadi di dalam Neraka:
    Syirik menyebabkan kesia-siaan dan kehampaan di dunia. Sedang di akhirat, menyebabkan pelakunya abadi di dalam Neraka. Allah berfirman:
    "Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Surga, dan tempatnya ialah Neraka, Tidaklah bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun." (Al-Maa'idah: 82)

    Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda:

    "Barangsiapa meninggal sedang ia berdo'a (memohon) kepada selain Allah sebagai tandingan (sekutu), niscaya ia masuk Nera-ka." (HR. Al-Bukhari)
     
  7. Syirik memecah belah umat:
    Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
    "Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama me-reka dan mereka menjadi beberapa golongan.
    Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka." (Ar-Ruum: 31-32)
KESIMPULAN:
Semua pembahasan di muka, memberikan kejelasan kepada kita bahwa syirik adalah sebesar-besar perkara yang wajib kita menjaga diri daripadanya. Kita harus bersih dari perbuatan syirik. Takut jika kita terjerumus ke dalamnya, karena ia adalah dosa yang paling besar. Di samping itu, syirik juga bisa menghapuskan pahala amal shalih yang ia lakukan. Bahkan amalan yang terkadang bermanfaat untuk kepentingan umat dan kemanusiaan.

Allah berfirman:
"Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan." (Al-Furqaan: 23)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar